Selasa, 31 Agustus 2010

scene #14 poem: "Mencicip Anggur"

Aku rindu takaran anggur yang layak
Tidak memabukkan, dan tidak pula terlalu sedikit
Seperti aku mengini dicintai
Sebesar aku mencintai

Aku bukanlah peminum yang munafik
Ingin pula aku mencicip anggur yang baik
Tidak asal dipilih
Tidak pula asal disajikan

Terhirup aromanya yang menggoda
Kemudian tericip satu tetes, dua tetes, tiga tetes
Harus berapa banyak hingga aku puas?
Menikmati sensasi pahit-manis, lalu hangat yang terasa

Cinta ini, biar sedikit, adalah anggur yang manis
Lebih dari itu menjadi racun
Cobalah, hanya sampai kesadaranmu masih terjaga
Berhentilah, saat ujung lidahmu kelu dan mati rasa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar